Profil Desa Rajawana
Ketahui informasi secara rinci Desa Rajawana mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Rajawana, Karangmoncol, Purbalingga. Mengupas tuntas potensi pertanian, kekayaan budaya Kesenian Braen, serta langkah progresif menuju digitalisasi layanan. Temukan data demografi, luas wilayah, dan informasi terkini mengenai pembangunan desa
-
Pusat Agraris
Desa Rajawana memiliki basis ekonomi yang kuat di sektor pertanian, dengan lahan subur yang menjadi andalan utama mata pencaharian penduduknya.
-
Benteng Budaya Braen
Desa ini merupakan pusat pelestarian Kesenian Braen, sebuah seni tradisi Islam-Jawa yang unik dan menjadi identitas budaya spiritual masyarakat setempat.
-
Adaptif terhadap Teknologi
Melalui implementasi layanan administrasi digital SIKAD TUNTAS dan adanya cabang Kampung Marketer, Desa Rajawana menunjukkan komitmennya dalam beradaptasi dengan kemajuan teknologi untuk pemberdayaan masyarakat dan efisiensi layanan.

Terletak di lereng perbukitan yang subur di Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Desa Rajawana menyajikan profil wilayah yang dinamis. Desa ini memadukan denyut nadi kehidupan agraris yang telah mengakar sejak lama dengan kekayaan budaya yang unik dan langkah-langkah progresif menyongsong era digital. Sebagai salah satu desa di ujung utara Purbalingga, Rajawana terus berbenah, mengoptimalkan potensi lokalnya untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
Desa Rajawana menjadi contoh nyata bagaimana tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Di satu sisi, lahan pertanian yang membentang menjadi tulang punggung perekonomian warganya. Di sisi lain, desa ini menyimpan Kesenian Braen, sebuah warisan budaya tak benda yang sarat akan nilai-nilai spiritual. Kini, di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang visioner, Rajawana mulai merangkul teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi layanan publik, membuktikan kesiapannya menghadapi tantangan zaman.
Kondisi Geografis dan Administratif
Desa Rajawana secara geografis berada di wilayah Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data resmi dari pemerintah kecamatan, luas wilayah Desa Rajawana mencapai 3,22 km². Wilayahnya yang didominasi oleh lahan pertanian dan perbukitan memberikan hawa yang sejuk dan pemandangan alam yang asri.
Letak strategisnya dihubungkan oleh beberapa ruas jalan kabupaten yang menjadikannya akses penting bagi mobilitas warga dan distribusi hasil bumi. Sesuai dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 225 Tahun 2023 tentang Batas Desa Rajawana, batas-batas wilayah administrasi desa ini telah ditetapkan secara jelas, memberikan kepastian hukum dan administrasi bagi pemerintah dan masyarakat desa.
Secara administratif, batas-batas wilayah Desa Rajawana ialah sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan wilayah Desa Sirau.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan wilayah Desa Tajug.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan wilayah Desa Pekiringan.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan wilayah Desa Grantung.
Pusat pemerintahan dan layanan masyarakat terpusat di Balai Desa Rajawana, yang beralamat di Jalan Handoko No.01 RT 001 RW 001, Rajawana. Untuk keperluan surat-menyurat dan administrasi, Desa Rajawana memiliki kode pos 53355.
Demografi dan Kependudukan
Menurut data kependudukan terbaru per tahun 2024, Desa Rajawana dihuni oleh 4.727 jiwa. Dengan luas wilayah 3,22 km², maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai sekitar 1.468 jiwa/km². Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup signifikan untuk sebuah wilayah perdesaan, menandakan populasi yang dinamis dan terkonsentrasi di area-area permukiman.
Struktur populasi terdiri dari beragam kelompok usia, dengan angkatan kerja yang mayoritas terserap di sektor pertanian. Tingkat pendidikan masyarakat juga menunjukkan tren positif, dengan semakin banyaknya generasi muda yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Data dari fasilitas pendidikan di desa, seperti SD Negeri 1 Rajawana dan Kelompok Bermain (KB) Mom & Kids, menunjukkan adanya perhatian terhadap pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini. Pemerintah desa terus mendorong peningkatan kualitas SDM sebagai salah satu kunci utama pembangunan jangka panjang.
Perekonomian dan Potensi Unggulan
Sektor pertanian merupakan pilar utama yang menopang perekonomian Desa Rajawana. Lahan yang subur dimanfaatkan oleh sebagian besar penduduk untuk menanam padi sawah, palawija dan berbagai komoditas hortikultura. Meskipun belum ada data spesifik mengenai produk unggulan desa, secara umum Kabupaten Purbalingga dikenal sebagai salah satu produsen kelapa dan lada yang signifikan di Jawa Tengah. Potensi ini, jika dikelola dengan baik melalui kelompok-kelompok tani yang terorganisir, dapat meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan para petani di Rajawana.
Selain pertanian, geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mulai menunjukkan potensinya. Salah satu yang menonjol ialah kehadiran cabang "Kampung Marketer", sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat di bidang pemasaran digital. Kehadiran satu kantor cabang di Rajawana membuka peluang bagi para pemuda untuk menguasai keahlian digital marketing, membantu memasarkan produk-produk UMKM lokal ke pasar yang lebih luas, dan menciptakan lapangan kerja baru di luar sektor pertanian tradisional.
Meski demikian, masyarakat masih merasakan kebutuhan akan adanya fasilitas pasar desa yang representatif. Keberadaan pasar diyakini dapat menjadi pusat perputaran ekonomi, mempermudah warga dalam menjual hasil bumi dan produk UMKM, serta memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus menempuh jarak yang jauh ke pusat kecamatan atau kabupaten.
Kesenian Braen: Kekayaan Budaya Spiritual
Salah satu daya tarik utama dan identitas unik Desa Rajawana terletak pada warisan budayanya, yakni Kesenian Braen. Kesenian ini merupakan bentuk akulturasi budaya Jawa dan Islam yang mendalam, diwariskan secara turun-temurun dan berpusat di desa ini. Braen, yang berasal dari kata "birai" yang berarti semangat, ialah sebuah seni pertunjukan yang melantunkan syair-syair berisi doa dan puji-pujian kepada Allah SWT.
Kesenian ini secara historis diyakini berasal dari ajaran Syekh Makhdum Husain. Pertunjukan Braen biasanya diiringi oleh alat musik terbang atau rebana berukuran besar dan dimainkan oleh para wanita yang telah berusia lanjut. Kesenian ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi memiliki makna spiritual yang kuat bagi masyarakat. Braen sering dipentaskan dalam berbagai ritual penting, seperti upacara kematian, permohonan keselamatan, hingga doa untuk terkabulnya suatu hajat. Keberadaan Kesenian Braen menjadikan Rajawana sebagai pusat pelestarian budaya Islam-Jawa yang otentik di Kabupaten Purbalingga.
"Kesenian Braen adalah warisan leluhur yang harus kami jaga. Di dalamnya terkandung nilai-nilai kebersamaan, spiritualitas, dan doa. Ini adalah identitas kami," ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Pemerintahan Desa Rajawana saat ini dipimpin oleh Kepala Desa, Suwanto Hadi Nata, S.IP, beserta jajaran perangkat desa lainnya. Di bawah kepemimpinannya, desa terus mengarahkan fokus pada peningkatan kualitas infrastruktur, layanan publik, dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini terbukti dengan alokasi Dana Desa yang signifikan pada tahun 2025, di mana Rajawana tercatat menerima anggaran sebesar Rp1.325.414.000. Dana tersebut diprioritaskan untuk program-program pembangunan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
Salah satu terobosan terbaru yang diadopsi oleh Pemerintah Desa Rajawana ialah implementasi SIKAD TUNTAS (Sistem Informasi Kecamatan dan Desa dalam Meningkatkan Kinerja Pelayanan Dokumen Administrasi dan Kependudukan). Pada Juni 2025, Rajawana menjadi salah satu dari enam desa percontohan di Kecamatan Karangmoncol yang menerapkan sistem layanan digital ini. Inovasi ini memungkinkan warga untuk mengurus berbagai keperluan administrasi seperti surat keterangan usaha, pengantar SKCK, hingga perubahan data kependudukan langsung dari kantor desa, tanpa perlu lagi datang ke kantor kecamatan.
Camat Karangmoncol, Wahyudi Pamungkas, dalam sebuah kesempatan menyatakan bahwa inovasi ini dirancang untuk memangkas birokrasi serta menghemat waktu dan biaya bagi masyarakat. "Dengan SIKAD TUNTAS, pelayanan menjadi lebih cepat, efisien, dan terjangkau. Masyarakat Rajawana kini dapat merasakan kemudahan layanan administrasi yang terdigitalisasi," ungkapnya. Langkah ini menandai era baru dalam tata kelola pemerintahan Desa Rajawana yang lebih transparan, akuntabel, dan berbasis teknologi.